Dari: "e-RH" <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 3 Mar 2015 23:24
Subjek: (e-RH) Maret 04 -- INGROWNIUS EYEBALLITUS
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Cc:
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 4 Maret 2015
Bacaan : 1 Raja-Raja 19:1-8
Setahun: Ulangan 8-10
Nats: Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan
jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia
ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah
nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku." (1 Raja-Raja 19:4)
Judul:
INGROWNIUS EYEBALLITUS
Ingrownius eyeballitus, kelainan yang menyebabkan bola mata
bertumbuh ke arah dalam, adalah istilah Chuck Swindoll untuk
menggambarkan penyakit rohani yang kerap menghinggapi orang percaya.
Ya, kita cenderung mengarahkan perhatian pada diri sendiri sampai
pada taraf mengasihani diri. Kita merasa diri kita tidak dihargai
dengan semestinya, diri kita penting namun luput dari perhatian,
atau diri kita berbakat tapi tak kunjung dipromosikan.
Setelah Elia mengalahkan nabi-nabi Baal, Izebel melalui suruhannya
mendatangi Elia dan mengancam hendak menghabisi nyawanya. Tentu nabi
besar ini pernah menghadapi acaman lain sebelumnya. Namun, entah
mengapa, kala itu Elia ambruk. Bahkan ia sampai lari ke padang
gurun, dan di bawah pohon arar ia dikuasai oleh rasa mengasihani
diri yang parah sampai ingin mati. Mata Elia berfokus ke dalam
dirinya sampai ia tidak mampu lagi mengenali keberadaan Allah. Ia
merasa dibuang dan ditinggal sendirian. Bersyukur, Tuhan tidak
murka. Malahan Dia memberi Elia makanan dan waktu untuk
beristirahat. Allah mendorongnya untuk kembali berfokus pada-Nya.
Tak lama kemudian, Dia juga memberinya seorang teman, Elisa, untuk
berbagi beban.
Apakah hari-hari ini kita mengalami masalah, tantangan,
ketidakadilan, dan seakan-akan Tuhan berdiam diri? Ambillah waktu
untuk mengistirahatkan mental kita. Dan yang tak kalah penting,
lewatkanlah waktu bersama teman, pasangan, mentor, orangtua. Kiranya
kita mendapatkan perspektif baru yang segar. --Imelda Saputra
/Renungan Harian
MENGASIHANI DIRI SENDIRI HANYA AKAN MEMBUAT
PERJALANAN HIDUP SEMAKIN SULIT DIJALANI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/03/04/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?1+Raja-Raja+19:1-8
1 Raja-Raja 19:1-8
1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan
Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,
2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia:
"Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak
membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka
itu."
3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya;
dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia
meninggalkan bujangnya di sana.
4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan
jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia
ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah
nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek
moyangku."
5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu.
Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata
kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada
roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan
minum, kemudian berbaring pula.
7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh
dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak,
perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan
makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam
lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+8-10
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+8-10
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
0 komentar:
Posting Komentar