Rabu, 31 Desember 2014

Fwd: (e-RH) Januari 01 -- MESKIPUN SINGKAT

. Rabu, 31 Desember 2014
0 komentar


---------- Pesan terusan ----------
Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 31 Desember 2014 23.10
Subjek: (e-RH) Januari 01 -- MESKIPUN SINGKAT
Kepada: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 1 Januari 2015
Bacaan : 2 Tawarikh 27:1-9
Setahun: Kejadian 1-3
Nats: Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
      enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (2 Tawarikh
      27:8)

Judul:

                           MESKIPUN SINGKAT

 
David Brainerd adalah misionaris pelopor pekabaran Injil bagi suku
  Indian Amerika. Ketika usianya baru menginjak 29 tahun, ia menderita
  sakit parah. Menjelang saat-saat terakhir hidupnya, ia berkata,
  "Mengapa kereta-Nya tidak datang-datang juga? Saya sudah lama
  menantikan waktu untuk memuji dan memuliakan Tuhan bersama para
  malaikat di surga." Usianya memang terhitung singkat, namun bagi
  Brainerd hal itu tidak menjadi masalah sebab dalam sepanjang
  hidupnya ia telah melakukan yang terbaik bagi Sang Raja.



  Yotam berumur 25 tahun saat ia menjadi raja menggantikan ayahnya,
  Uzia. Alkitab mencatat bahwa sebagai raja di Yerusalem ia tidak
  bersenang-senang saja menikmati kekuasaannya. Sebaliknya, ia bekerja
  giat untuk Tuhan. Ia mendirikan banyak bangunan, mulai dari gerbang
  di rumah Tuhan, kota-kota di pegunungan, benteng-benteng sampai
  banyak menara. Sebagai penguasa, ia pun tidak memilih berdiam diri
  saja di istana, melainkan ikut berperang melawan bani Amon. Hidupnya
  memang terbilang singkat-hanya 41 tahun-tetapi selama itu ia berbuah
  banyak bagi Allah. Kehadirannya di dunia ini benar-benar memberi
  dampak bagi pemerintahannya.



  Dari pengalaman David Brainerd dan raja Yotam, kita belajar bahwa
  yang penting bukan berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita
  hidup. Apakah ada kualitasnya? Apakah ada manfaatnya bagi sesama?
  Apakah Allah dimuliakan melalui kita? Mari kita, berapa pun usia
  kita, memasuki tahun baru ini dengan semangat untuk hidup bagi
  kemuliaan-Nya! --Imelda Saputra /Renungan Harian

      UKURAN KEHIDUPAN BAGAIMANAPUN JUGA BUKAN BERAPA LAMANYA,
      MELAINKAN APA SUMBANGAN YANG DIBERIKAN. (CORRIE TEN BOOM)

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/01/01/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:              http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+27:1-9

  2 Tawarikh 27:1-9

   1  Yotam berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja
      dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama
      ibunya ialah Yerusa, anak Zadok.
   2  Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang
      dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN.
      Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.
   3  Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN dan mengadakan
      banyak pembangunan pada tembok Ofel.
   4  Ia mendirikan juga kota-kota di pegunungan Yehuda dan
      benteng-benteng serta menara-menara di hutan-hutan.
   5  Ia berperang melawan raja bani Amon dan mengalahkannya, sehingga
      pada tahun itu juga bani Amon membayar kepadanya seratus talenta
      perak, sepuluh ribu kor gandum dan sepuluh ribu kor jelai. Juga
      pada tahun kedua dan ketiga bani Amon membawa upeti itu
      kepadanya.
   6  Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN,
      Allahnya.
   7  Selebihnya dari riwayat Yotam, segala peperangan dan tingkah
      langkahnya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab
      raja-raja Israel dan Yehuda.
   8  Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan
      enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
   9  Kemudian Yotam mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya,
      dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Ahas, anaknya, menjadi raja
      menggantikan dia.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+1-3
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+1-3


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»
.
0 komentar

Kepercayaan Abraham diuji

1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
2. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
3. Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
4. Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.
5. Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
6. Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
7. Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 30 Desember 2014

. Selasa, 30 Desember 2014
0 komentar

Iskak Lahir
1. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
2. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
3. Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
4. Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya.
5. Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
6. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
7. Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."

ABRAHAM MENGUSIR HAGAR

8. Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu.
9. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
10. Berkatalah Sara kepada Abraham: "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."
11. Hal ini sangat menyebalkan Abraham oleh karena anaknya itu.
12. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
13. Tetapi keturunan dari hambamu itu juga akan Kubuat menjadi suatu bangsa, karena ia pun anakmu."

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 29 Desember 2014

Fwd: (e-RH) Desember 30 -- MISTERI MASA DEPAN

. Senin, 29 Desember 2014
0 komentar

---------- Pesan Terusan----------
Dari: "e-RH" <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 29 Des 2014 23:23
Subjek: (e-RH) Desember 30 -- MISTERI MASA DEPAN
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Cc:

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 30 Desember 2014
Bacaan : Yakobus 4:13-17
Setahun: Wahyu 19-20
Nats: Sebenarnya kamu harus berkata, "Jika Tuhan menghendakinya, kami
      akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4:15)

Judul:

                          MISTERI MASA DEPAN

  Tak ada seorang pun yang tahu pasti apa yang akan terjadi nanti.
  Jangankan satu tahun, satu bulan, atau satu minggu ke depan. Hari
  esok, satu jam, bahkan untuk satu menit ke depan pun tak ada orang
  yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Orang hanya bisa meramal,
  namun masa depan tetaplah misteri. Mengapa Tuhan tidak mengizinkan
  manusia memiliki kuasa untuk mengetahui masa depan?



  Bacaan Alkitab hari ini menjawab pertanyaan itu. Jika manusia
  memiliki kuasa untuk mengetahui apa yang akan terjadi esok, manusia
  akan mudah memegahkan diri dalam congkaknya (ay. 16). Manusia tak
  akan lagi bergantung pada Tuhan. Sebaliknya, manusia akan bergantung
  pada kekuatannya sendiri untuk menaklukkan segala kesusahan hari
  esok. Padahal, Tuhan sungguhsungguh rindu melihat kita senantiasa
  bergantung pada-Nya. Dia rindu menjadi Pemandu dan Pemelihara kita
  sepanjang perjalanan hidup ini. Lagi pula, bukankah banyak hal tak
  bisa ditaklukkan oleh kekuatan manusia semata?



  Masa depan akan tetap jadi misteri. Hanya Tuhan yang tahu pasti apa
  yang akan terjadi nanti. Bukan kita tak boleh menyusun rencana, tapi
  kita tak boleh lupa: Siapakah manusia, bisa mereka-reka masa depan?
  Hidup kita bak uap saja. Sebentar kelihatan lalu lenyap (ay. 14).
  Itulah sebabnya, dalam menyusun rencana, tak perlu bermegah apalagi
  congkak. Kita tak pernah tahu, apa yang akan terjadi esok.
  Perkatakan selalu dalam hati: "Tuhan ini rencanaku, jadilah seturut
  kehendak-Mu" (ay. 15). --Okky Sutanto /Renungan Harian

                     ANDALKAN TUHAN SENANTIASA,
            DIALAH PEMANDU DAN PEMELIHARA PERJALANAN KITA.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/30/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Yakobus+4:13-17

  Yakobus 4:13-17

  13  Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami
      berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan
      berdagang serta mendapat untung",
  14  sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti
      hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja
      kelihatan lalu lenyap.
  15  Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami
      akan hidup dan berbuat ini dan itu."
  16  Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua
      kemegahan yang demikian adalah salah.
  17  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi
      ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+19-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+19-20


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Minggu, 28 Desember 2014

. Minggu, 28 Desember 2014
0 komentar

ABRAHAM dan ABIMELEKH

Kejadian 20 : 1 - 18
1. Lalu Abraham berangkat dari situ ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing.
2. Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: "Dia saudaraku," maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.
3. Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh dalam suatu mimpi serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami."
4. Adapun Abimelekh belum menghampiri Sara. Berkatalah ia: "Tuhan! Apakah Engkau membunuh bangsa yang tak bersalah?
5. Bukankah orang itu sendiri mengatakan kepadaku: Dia saudaraku? Dan perempuan itu sendiri telah mengatakan: Ia saudaraku. Jadi hal ini kulakukan dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci."
6. Lalu berfirmanlah Allah kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia.
7. Jadi sekarang, kembalikanlah isteri orang itu, sebab dia seorang nabi; ia akan berdoa untuk engkau, maka engkau tetap hidup; tetapi jika engkau tidak mengembalikan dia, ketahuilah, engkau pasti mati, engkau dan semua orang yang bersama-sama dengan engkau."
8. Keesokan harinya pagi-pagi Abimelekh memanggil semua hambanya dan memberitahukan seluruh peristiwa itu kepada mereka, lalu sangat takutlah orang-orang itu.
9. Kemudian Abimelekh memanggil Abraham dan berkata kepadanya: "Perbuatan apakah yang kaulakukan ini terhadap kami, dan kesalahan apakah yang kulakukan terhadap engkau, sehingga engkau mendatangkan dosa besar atas diriku dan kerajaanku? Engkau telah berbuat hal-hal yang tidak patut kepadaku."
10. Lagi kata Abimelekh kepada Abraham: "Apakah maksudmu, maka engkau melakukan hal ini?"
11. Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku.
12. Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.
13. Ketika Allah menyuruh aku mengembara keluar dari rumah ayahku, berkatalah aku kepada isteriku: Tunjukkanlah kasihmu kepadaku, yakni: katakanlah tentang aku di tiap-tiap tempat di mana kita tiba: Ia saudaraku."
14. Kemudian Abimelekh mengambil kambing domba dan lembu sapi, hamba laki-laki dan perempuan, lalu memberikan semuanya itu kepada Abraham; Sara, isteri Abraham, juga dikembalikannya kepadanya.
15. Dan Abimelekh berkata: "Negeriku ini terbuka untuk engkau; menetaplah, di mana engkau suka."
16. Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."
17. Lalu Abraham berdoa kepada Allah, dan Allah menyembuhkan Abimelekh dan isterinya dan budak-budaknya perempuan, sehingga mereka melahirkan anak.
18. Sebab tadinya TUHAN telah menutup kandungan setiap perempuan di istana Abimelekh karena Sara, isteri Abraham itu.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Fwd: (e-RH) Desember 29 -- MENERJANG BATAS

.
0 komentar

---------- Pesan Terusan----------
Dari: "e-RH" <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 28 Des 2014 23:24
Subjek: (e-RH) Desember 29 -- MENERJANG BATAS
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Cc:

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 29 Desember 2014
Bacaan : Kejadian 2:1-17; 3:1-7
Setahun: Wahyu 17-18
Nats: Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya
      juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
      pun memakannya. (Kejadian 3:6)

Judul:

                           MENERJANG BATAS

  Tamak adalah kerakusan yang tak bertepi. Tentang hal ini, ada yang
  berpendapat bahwa tamak adalah sebuah sikap, bukan sifat. Perhatikan
  saja, tak ada orang yang terlahir dengan sifat bawaan tamak.
  Pergaulan hiduplah yang membuatnya tamak. Benarkah ini?



  Adam dan Hawa diciptakan sebagai gambar Allah. Namun, karena bergaul
  dengan si ular jahat dan merespons bujukannya, mereka pun menjadi
  tamak. Padahal, coba bayangkan, betapa Sang Pencipta telah sangat
  bermurah hati kepada mereka. Dia mengaruniakan seluruh bumi beserta
  Taman Eden nan permai. Semua pohon boleh dimakan buahnya--kecuali
  pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Namun, Adam dan Hawa bersikap
  tamak. Apa yang bukan menjadi hak mereka, justru mereka rampas.
  Mereka memilih untuk mengikuti kemauan sendiri dan menolak taat pada
  batas yang ditentukan Sang Pencipta.



  Lihatlah, bagaimana manusia menjadi rakus--mereka bahkan sampai
  berani menerjang batas. Sikap tamak membuat manusia tak pernah
  merasa cukup, bahkan sekalipun ia sudah memiliki seisi bumi. Manusia
  terus menuntut lebih banyak meskipun Tuhan sudah memberkatinya
  dengan berkelimpahan. Pantaskah hal ini?



  Tak seorang pun ingin disebut tamak. Namun, semua orang sebenarnya
  berpeluang menjadi tamak. Maka, periksalah hati kita sekarang dan
  mawas diri. Sebab, di situlah sikap tamak itu bisa bersarang. Sang
  pemazmur berpesan: "Dengan apakah seorang muda mempertahankan
  kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan Firman-Mu" (Mzm.
  119:9). --Susanto /Renungan Harian

            BUMI CUKUP MELIMPAH BAGI SEMUA UMAT MANUSIA,
             NAMUN TAK CUKUP BAGI SATU ORANG YANG TAMAK.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+2:1-17
                              http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+3:1-7

  Kejadian 2:1-17

   1  Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
   2  Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan
      yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari
      segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
   3  Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya,
      karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
      penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
   4  Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.
      Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --
   5  belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan
      apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke
      bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
   6  tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
      permukaan bumi itu--
   7  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah
      dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
      manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
   8  Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
      disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
   9  Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi,
      yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon
      kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan
      tentang yang baik dan yang jahat.
  10  Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu,
      dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
  11  Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi
      seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
  12  Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan
      batu krisopras.
  13  Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir
      mengelilingi seluruh tanah Kush.
  14  Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di
      sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
  15  TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman
      Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
  16  Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua
      pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
  17  tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
      janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
      pastilah engkau mati."

  Kejadian 3:1-7

   1  Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di
      darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada
      perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
      taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
   2  Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan
      dalam taman ini boleh kami makan,
   3  tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah
      berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
      mati."
   4  Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu
      tidak akan mati,
   5  tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu
      akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
      yang baik dan yang jahat."
   6  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
      dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
      memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
      dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
      bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
   7  Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
      telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat
      cawat.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+17-18
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+17-18


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Sabtu, 27 Desember 2014

. Sabtu, 27 Desember 2014
0 komentar

SODOM DAN GOMORA DIMUSNAHKAN LOT DISELAMATKAN

Kejadian 19:1-38

1. Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang. Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah,
2. serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Jawab mereka: "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang."
3. Tetapi karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.
4. Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.
5. Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
6. Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya,

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat, 26 Desember 2014

Fwd: (e-RH) Desember 27 -- KESALEHAN YANG TERUJI

. Jumat, 26 Desember 2014
0 komentar


---------- Pesan terusan ----------
Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 26 Desember 2014 23.10
Subjek: (e-RH) Desember 27 -- KESALEHAN YANG TERUJI
Kepada: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 27 Desember 2014
Bacaan : Ayub 1:1-5
Setahun: Wahyu 12-13
Nats: Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
      dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub
      1:1)

Judul:

                        KESALEHAN YANG TERUJI

 
Nama yang disematkan pada seseorang kerap mengandung harapan
  orangtuanya. Anak yang diberi nama "Saleh" atau "Soleh", misalnya,
  diharapkan kelak menjadi pribadi yang saleh. Apakah "strategi" ini
  selalu berhasil, dalam arti si anak benar-benar menjalani hidup yang
  saleh? Tidak juga. Menjalani hidup saleh tidaklah semudah memberi
  nama sekalipun disertai dengan harapan yang begitu tinggi.



  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, orang yang saleh diartikan
  sebagai orang yang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah.
  Kesalehan ini ada pada diri Ayub. Ia juga hidup jujur, takut akan
  Allah, dan menjauhi kejahatan. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia
  Sehari-hari disebutkan bahwa Ayub menyembah Allah dan setia
  kepada-Nya. Namun, kesetiaan dan kesalehan Ayub tidak membuatnya
  bebas dari ujian hidup. Setelah kehilangan ternak, harta benda,
  kesepuluh anaknya, disuruh mati oleh istrinya, dan disalahpahami
  para sahabatnya, Ayub dapat melewati ujian itu. Ia pun mengalami
  pemulihan dan Allah mengembalikan miliknya sebanyak dua kali lipat.



  Kesalehan tanpa adanya ujian adalah kesalehan yang belum teruji.
  Kesalehan yang teruji ibarat emas murni yang muncul setelah melalui
  serangkaian proses pemurnian. Apakah saat ini iman kita sedang
  diuji? Tetaplah berpegang teguh pada Allah sekalipun seluruh dunia
  membujuk kita meninggalkan Dia! Jalani ujian kesalehan itu dengan
  kekuatan dari Allah. Allah yang membangkitkan iman kita, Allah pula
  yang akan memelihara dan menyempurnakannya. --Go Hok Jin /Renungan
  Harian

           KESALEHAN TANPA UJIAN BUKANLAH KESALEHAN SEJATI.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                     http://alkitab.sabda.org/?Ayub+1:1-5

  Ayub 1:1-5

   1  Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh
      dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
   2  Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
   3  Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,
      lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan
      budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu
      adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
   4  Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka
      masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan
      mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka.
   5  Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub
      memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya,
      pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran
      sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin
      anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di
      dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+12-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+12-13


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kamis, 25 Desember 2014

Allah mengulang menjanjikan seorang anak laki-laki kepada Abraham

. Kamis, 25 Desember 2014
0 komentar

Kejadian 18:1-33

1. Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
2. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
3. serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
4. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
5. biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
6. Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
7. Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
8. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
9. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
10. Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

DOA SYAFAAT ABRAHAM UNTUK SODOM

16. Lalu berangkatlah orang-orang itu dari situ dan memandang ke arah Sodom; dan Abraham berjalan bersama-sama dengan mereka untuk mengantarkan mereka.
17. Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?
18. Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
19. Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."
20. Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
21. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."
22. Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN.
23. Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
24. Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
25. Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"

Klik disini untuk melanjutkan »»

Fwd: (e-RH) Desember 26 -- MAKNA NATAL

.
0 komentar


---------- Pesan terusan ----------
Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 25 Desember 2014 23.10
Subjek: (e-RH) Desember 26 -- MAKNA NATAL
Kepada: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 26 Desember 2014
Bacaan : Yohanes 1:1-13
Setahun: Wahyu 9-11
Nats: Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
      datang ke dalam dunia. (Yohanes 1:9)

Judul:

                             MAKNA NATAL

  Waktu umur 11 tahun, saya sangat ingin memiliki pohon Natal, namun
  Mama mencegahnya. "Kamu harus menghormati Papa, " kata Mama
  mengingatkan saya untuk bertoleransi. Kala itu Papa memang belum
  percaya. Saya sedih, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Guru Sekolah
  Minggu mengajak saya berdoa tentang hal itu. Dua hari sebelum Natal,
  seperti biasa Papa menjemput saya di sekolah. "Seorang teman Papa
  memberi kita pohon Natal karena ia telah membeli yang lebih besar.
  Kamu mau?" tanya Papa. Anda pasti tahu jawaban saya!



  Meski tidak tercantum dalam Alkitab, pohon Natal menjadi salah satu
  hiasan paling umum dalam perayaan Natal. Setiap kali melihatnya,
  saya selalu teringat saat saya pertama kali memiliki pohon Natal.
  Bagi saya, pohon cemara yang daunnya senantiasa hijau pada musim apa
  pun melambangkan hidup kekal. Kerlap-kerlip cahaya di celah
  rantingnya melambangkan berkas sinar di tengah kegelapan.



  Yesus, Terang yang sesungguhnya, datang untuk menerangi kegelapan
  dan memberikan hidup kekal bagi mereka yang percaya. Inilah makna
  Natal yang sesungguhnya. Pohon Natal atau aksesoris lainnya tidak
  mungkin menggantikannya. Dalam menyambut Natal, kiranya aneka
  persiapan acara dan kesibukan membuat dekorasi tidak menyita habis
  waktu kita. Ambillah waktu untuk berdiam diri di hadapan Tuhan.
  Mohon Tuhan menyucikan motivasi kita dan undanglah Dia untuk
  memenuhi hati kita dengan Terang-Nya yang menyelamatkan. Kiranya
  perayaan Natal yang kita lakukan dapat menjadi berkat. --Sigit
  Kurniawan D P /Renungan Harian

                      NATAL AKAN LEBIH BERMAKNA
             MANAKALA KITA MENJADI PEMBAWA BERITA NATAL.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/26/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                 http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+1:1-13

  Yohanes 1:1-13

   1  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
      dan Firman itu adalah Allah.
   2  Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
   3  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada
      suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
   4  Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
   5  Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak
      menguasainya.
   6  Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
   7  ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang
      itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
   8  Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang
      terang itu.
   9  Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang
      datang ke dalam dunia.
  10  Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
      dunia tidak mengenal-Nya.
  11  Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
      kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
  12  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
      menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
      nama-Nya;
  13  orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging,
      bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki,
      melainkan dari Allah.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+9-11
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+9-11


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Fwd: (e-RH) Desember 23 -- MENJAGA HATI

.
0 komentar


---------- Pesan terusan ----------
Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 22 Desember 2014 23.10
Subjek: (e-RH) Desember 23 -- MENJAGA HATI
Kepada: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 23 Desember 2014
Bacaan : Matius 1:18-25
Setahun: Wahyu 1-2
Nats: Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau
      mencemarkan nama istrinya di depan umum, ia bermaksud
      menceraikannya dengan diam-diam. (Matius 1:19)

Judul:

                             MENJAGA HATI

  Salah satu tokoh dalam peristiwa kelahiran Yesus Kristus adalah
  Yusuf. Dari keempat Injil, hanya Injil Matius yang memberikan
  deskripsi tentang suami Maria ini, yang digambarkan sebagai
  seseorang yang tulus hati.



  Dalam kehidupan masyarakat Yahudi, tahap pertunangan sama pentingnya
  dengan pernikahan, namun pasangan yang bertunangan belum
  diperbolehkan melakukan hubungan suami-istri. Ketidaksetiaan semasa
  pertunangan dianggap zinah dan, jika masyarakat mengetahui, hukuman
  rajam sudah menanti. Buku Tafsiran Alkitab Masa Kini menyebutkan
  bahwa ketulusan hati Yusuf mendorongnya melakukan hal yang benar
  secara hukum, tanpa harus mempermalukan tunangannya. Ia berencana
  memberikan surat talak kepada Maria di depan dua orang saksi atau
  "menceraikannya dengan diam-diam" (ay. 19).



  Ketulusan hati Yusuf berlanjut dengan ketaatannya kepada perintah
  Tuhan. Tanpa banyak kata, ia melaksanakan permintaan Tuhan, yaitu
  mengambil Maria sebagai istrinya, namun tidak bersetubuh dengannya
  sampai anak yang dikandungnya lahir. Karena tulus dan taat, Yusuf
  tidak bersikeras dengan rencananya dan tidak mengutamakan
  kehendaknya sendiri. Ia juga tidak berhitung untung-rugi saat harus
  menerima kehadiran anak yang bukan darah dagingnya.



  Sudahkah kita bersikap sebagai pribadi yang tulus hati sekaligus
  taat kepada-Nya dalam menjalankan peran kehidupan masingmasing? Baik
  di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, maupun dalam
  pelayanan di gereja? --Sisilia Lilis /Renungan Harian

                    KETULUSAN HATI MENDORONG KITA
             UNTUK TAAT DAN MENGUTAMAKAN KEHENDAK TUHAN.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/23/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                 http://alkitab.sabda.org/?Matius+1:18-25

  Matius 1:18-25

  18  Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu
      Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung
      dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
  19  Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau
      mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud
      menceraikannya dengan diam-diam.
  20  Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan
      nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud,
      janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab
      anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
  21  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
      Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
      mereka."
  22  Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
      nabi:
  23  "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan
      seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
      --yang berarti: Allah menyertai kita.
  24  Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang
      diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
      sebagai isterinya,
  25  tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
      laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+1-2
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+1-2


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Fwd: (e-RH) Desember 25 -- MERAYAKAN PENGHARAPAN

.
0 komentar


---------- Pesan terusan ----------
Dari: e-RH <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 24 Desember 2014 23.10
Subjek: (e-RH) Desember 25 -- MERAYAKAN PENGHARAPAN
Kepada: e-RH <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 25 Desember 2014
Bacaan : Yesaya 8:23-9:6
Setahun: Wahyu 6-8
Nats: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
      diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
      dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
      Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yesaya 9:5)

Judul:

                        MERAYAKAN PENGHARAPAN

  Selamat Hari Natal! Ucapan ini kerap terdengar pada masa Natal
  seperti ini. Apa yang kita rayakan? Kelahiran Yesus sebagai bayi?
  Atau merayakan Allah Bapa yang perkasa, yang mendatangkan
  pengharapan bagi umat manusia yang terancam maut dengan menyediakan
  pengampunan dosa?



  Bacaan kita menggambarkan kehidupan bangsa Yehuda yang dilanda
  ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan
  yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan.
  Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin
  oleh raja yang tidak takut akan Tuhan. Di tengah ketakutan ini
  Yesaya menyuarakan janji Allah tentang kedatangan Mesias. Manusia
  yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang besar yang
  mengenyahkan kegelapan. Janji ini digenapi dengan kelahiran Yesus.
  Nubuat Yesaya menunjukkan dua hal penting tentang Yesus, yaitu bahwa
  Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. "Seorang anak telah
  lahir" menunjuk pada Yesus sebagai manusia sejati. Adapun nama yang
  disandang-Nya menunjukkan bahwa Dia adalah Allah sejati: Penasihat
  Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.



  Natal merayakan kedatangan Yesus Kristus ke dunia untuk memberikan
  pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus Kristus sudah datang,
  mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai
  sejahtera? Itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus Sang Raja
  Damai, dan momen Natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita
  pakai. --Eddy Nugroho /Renungan Harian

                   NATAL MEMBANGKITKAN PENGHARAPAN
                 BAHWA TERANG MENGENYAHKAN KEGELAPAN.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/12/25/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+8:23-9:6

  Yesaya 8:23-9:6

  23  Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri
      yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon
      dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan
      jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah
      bangsa-bangsa lain.
   1  Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang
      yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
      terang telah bersinar.
   2  Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang
      besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita
      di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-
      bagi jarahan.
   3  Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya
      serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari
      kekalahan Midian.
   4  Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap
      jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
   5  Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera
      telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas
      bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah
      yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
   6  Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan
      di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia
      mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran
      dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta
      alam akan melakukan hal ini.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Wahyu+6-8
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Wahyu+6-8


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 26 Agustus 2014

Fwd: (e-RH) Agustus 27 -- TERAPI ADULAM

. Selasa, 26 Agustus 2014
0 komentar

---------- Pesan Terusan----------
Dari: "e-RH" <owner-i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Tanggal: 26 Agt 2014 22:25
Subjek: (e-RH) Agustus 27 -- TERAPI ADULAM
Kepada: "e-RH" <i-kan-akar-renungan-harian@hub.xc.org>
Cc:

e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 27 Agustus 2014
Bacaan : 1 Samuel 22:1-5
Setahun: Yeremia 45-48
Nats: Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran,
      setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang
      yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. (1 Samuel
      22:2)

Judul:

                            TERAPI ADULAM

  Sebagai orang yang telah diurapi Tuhan untuk menjadi raja,
  seharusnya Daud hidup di istana yang menyediakan semua fasilitas
  terbaik. Sebaliknya, ia hidup dalam ketakutan, berpindah dari satu
  gua ke gua lain. "Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada
  seorang pun yang menghiraukan aku, " jerit hatinya (Mazmur 142:5).


  Di tengah kesepian dan tekanan batin seperti itu yang dibutuhkan
  Daud adalah penghiburan dan dorongan semangat. Namun, justru Tuhan
  menghadirkan kepadanya saudara dan keluarga, kemudian orang-orang
  yang penuh dengan masalah, yang mengalami kesukaran, dikejar
  piutang, yang sakit hati, dan sebagainya. Mungkin Daud berpikir,
  "Mengapa Tuhan mengirimkan orang-orang bermasalah ini, sedangkan
  hidupku sendiri dalam masalah?" Tuhan tidak menginginkan Daud tumbuh
  menjadi orang yang mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, Tuhan
  mendidik Daud untuk lebih dulu memberikan penghiburan dan semangat
  kepada orang lain. Dari situlah pertolongan Tuhan bekerja. Ketika
  Daud menghibur mereka, penghiburan Tuhan mengalir kepadanya.


  Ketika menghadapi sebuah masalah pelik, kita cenderung mengasihani
  diri dan mencari perhatian dari orang lain. Seperti Daud, Tuhan
  menghendaki agar kita menjadi orang yang aktif untuk memberikan
  penghiburan kepada orang lain. Dari hal inilah Tuhan akan menghibur
  kita! Dalam menghibur orang lain kita terhibur, dalam memberi
  dorongan semangat kita terdorong, dan dalam menolong orang lain kita
  tertolong. --Samuel Yudi S /Renungan Harian

              TINGGALKAN SIKAP MENGASIHANI DIRI SENDIRI
               DAN MULAILAH UNTUK MENGASIHI ORANG LAIN.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/08/27/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
                      https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?1+Samuel+22:1-5

  1 Samuel 22:1-5

   1  Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam.
      Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal
      itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia.
   2  Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran,
      setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang
      yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama
      dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.
   3  Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja
      negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai
      aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."
   4  Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka
      tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.
   5  Tetapi Gad, nabi itu, berkata kepada Daud: "Janganlah tinggal di
      kubu gunung itu, pergilah dan pulanglah ke tanah Yehuda." Lalu
      pergilah Daud dan masuk ke hutan Keret.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Yeremia+45-48
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yeremia+45-48


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Klik disini untuk melanjutkan »»
 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com